Rabu, 12 Februari 2014

Perlindungan 6 +1 Bagi Kendaraan Kesayangan Anda

Auto detailing atau biasa disebut "detailing" adalah teknik merawat dan mempercantik penampilan kendaraan agar tampil sempurna. Pada mobil, auto detailing ini mencakup perawatan pada bagian eksterior dan interior, hingga ke bagian mesin.

Mengapa auto detailing diperlukan? 
Kondisi jalanan yang  berdebu, polusi, aspal jalanan, oli, hujan, goresan kerikil, kotoran burung, getah pohon, sinar matahari dan lainnya secara berangsur-angsur akan membuat tampilan kendaraan semakin tak sedap dipandang. Solusinya adalah perawatan dari detailing yang terpercaya yaitu Karker Auto Detailing.

Karker Auto Detailing memberikan sistem perlindungan optimal untuk kendaraan kesayangan anda sehingga kilap cat mobil anda tahan lama.

FOR THE LIFE OF YOUR CAR

Karker Auto Detailing

Jumat, 07 Februari 2014

Jurnal Realisasi Anggaran Bendahara Umum Daerah (BUD) atau SKPKD selaku PPKD


1.      AKUNTANSI PENDAPATAN PPKD
Akuntansi pendapatan PPKD meliputi pencatatan atas pendapatan dana perimbangan dan hibah, sebagaimana yang dianggarkan di DPA PPKD. Pendapatan tersebut akan diakui (dijurnal) pada saat telah diterima di rekening kas umum daerah. Bukti transaksi yang dapat digunakan sebagai dasar pencatatan dapat berupa nota kredit dan/atau rekening koran Kasda.

Secara umum jurnal yang dibuat ketika pendapatan tersebut telah diterima adalah:

Nama Rekening / Uraian
Debet
Kredit
Kas di Kas Daerah
xxx

Pendapatan ................

xxx

Dengan diterimanya pendapatan, berarti aset berupa kas bertambah dan ekuitas dana otomatis bertambah pula. Akan tetapi, bertambahnya ekuitas dana akan dicatat melalui rekening perantara yaitu rekening pendapatan. Di dalam kaidah penjurnalan, bila aset bertambah rekening aset akan di debit, dalam hal ini yang di debit adalah rekening Kas di Kasda. Sementara itu, bila pendapatan bertambah akan dikredit, dalam hal ini di sisi kredit pada rekening pendapatan yang bersangkutan, misalnya Pendapatan DAU, Pendapatan DAK, Pendapatan Pajak, Penerimaan sisa uang persediaan dari SKPD dan seterusnya.
Contoh :
1.      Pada Tanggal 2 Januari 2014, Diterima setoran sisa uang persediaan dari Dinas Perhubungan Pemprov Jawa Barat tahun 2014 sebesar Rp 31.500.000,00
Jurnal
Nama Rekening / Uraian
Debet
Kredit
Kas di Kas Daerah
Rp 31.500.000,00

Uang Muka dari Dinas Perhubungan

Rp 31.500.000,00

2.      Pada Tanggal 3 Januari 2014, Diterima pendapatan pajak daerah dari SKPD sebesar Rp 40.000.000,00
Jurnal
Nama Rekening / Uraian
Debet
Kredit
Kas di Kas Daerah
Rp 40.000.000,00

Pendapatan Pajak Daerah

Rp 40.000.000,00

3.      Pada Tanggal 5 Januari 2014, Pemprov Jawa Barat menerima Dana Alokasi Umum sebesar Rp 25.000.000,00
Jurnal
Nama Rekening / Uraian
Debet
Kredit
Kas di Kas Daerah
Rp 25.000.000,00

Pendapatan DAU

Rp 25.000.000,00

2.        AKUNTANSI BELANJA PPKD
Belanja yang dibayar oleh PPKD umumnya dilakukan dengan LS. Jika terjadi pembayaran belanja, maka sudah terjadi belanja sehingga akun dari masing-masing jenis belanja didebit. Sementara itu yang dikredit adalah rekening/akun “Kas di Kasda” karena memang uang kas di Kasda berkurang. 
Secara umum jurnal yang dibuat ketika belanja tersebut telah dibayarkan adalah:
Nama Rekening / Uraian
Debet
Kredit
Belanja ..... (dicatat sesuai nama rekeningnya)
xxx

Kas Di Kas Daerah

xxx
Untuk membuat jurnal dengan benar perlu dilakukan analisis atas setiap transaksi pembayaran belanja dan ditentukan pengaruhnya terhadap aset, kewajiban serta jenis belanja tertentu dan kemudian ditentukan nama akun / rekening yang didebit dan akan dikredit. Berikut ini diberikan contoh soal akuntansi belanja pada PPKD.
Contoh :
1.      Pada Tanggal 6 Januari 2014, Diterbitkan SP2D LS untuk belanja subsidi SKPKD sebesar Rp 10.000.000,00
Jurnal
Nama Rekening / Uraian
Debet
Kredit
Belanja Subsidi
Rp 10.000.000,00

Kas di Kas Daerah

Rp 10.000.000,00

2.      Pada Tanggal 7 Januari 2014, Diterbitkan SP2D LS untuk belanja hibah SKPKD sebesar Rp 12.000.000,00
Jurnal
Nama Rekening / Uraian
Debet
Kredit
Belanja Hibah
Rp 12.000.000,00

Kas di Kas Daerah

Rp 12.000.000,00

3.      Pada Tanggal 8 Januari 2014, Diterbitkan SP2D LS untuk belanja barang dan jasa Dinas Perhubungan Pemprov Jawa Barat sebesar Rp 26.569.600,00. Atas transaksi ini BUD memotong PPN sebesar 10% dan PPh Pasal 22 sebesar 0,5%. Harga sudah termasuk PPN
Jurnal
Nama Rekening / Uraian
Debet
Kredit
Belanja Barang-Jasa Dinas Perhubungan
Rp 26.569.600,00

Kas di Kas Daerah

Rp 26.569.600,00
Kas di Kas Daerah
Rp 2.548.266,00

Penerimaan PFK PPN

Rp 2.415.418
Penerimaan PFK PPh 22

Rp 132.848,00
Untuk transaksi nomor 3, ditambahkan penerimaan Kas di Kas daerah dari hasil pemotongan pajak atas pembelian barang-jasa. Pada pemerintahan untuk menghitung pajak, kita harus mengetahui Dasar Pengenaan Pajak dengan cara menghitung :
DPP = 100/110 x Harga Pokok
Setelah diketahui DPP maka, dikalikan dengan tarif pajak yang berlaku. BUD akan memotong pajak tersebut, sehingga akun pemotongan pajak di kredit dan kas daerah bertambah akibat pemotongan tersebut sehingga kas di kas daerah ditulis di sisi debit.
Ketika BUD menyetorkan pajak tersebut kepada pusat maka, kita hanya membalikan akun pajak pada kas di kas daerah.
Contoh
Dari transaksi tanggal 8, BUD menyetorkan pajak tersebut pada tanggal 9 Januari 2014
Jurnal
Nama Rekening / Uraian
Debet
Kredit
Penyetoran PFK PPN
Rp 2.415.418

Penyetoran PFK PPh 22
Rp 132.848,00

Kas di Kas Daerah

Rp 2.548.266,00

Download presentasi jurnal realisasi anggaran BUD (Akuntansi Pendapatan) : Realisasi Anggaran BUD


Selasa, 04 Februari 2014

Karker Auto Detailing, Padang

*Bantu promosi Karker :D

Karker Auto Detailing adalah perusahaan yang bergerak di bidang Auto Detailing atau lebih dikenal dengan salon mobil. Karker Auto Detailing  berlokasi di Jalan Raden Saleh No.28b Kota Padang, Sumatera Barat.

Karker Auto Detailing didukung oleh tenaga profesional di bidang auto detailing yang siap memanjakan mobil anda serta memberikan layanan antar jemput (Delivery Service).

Karker Auto Detailing, "Best Choice for Quality Auto Detailing"


Karker Auto Detailing

Layanan Karker Auto Detailing

Kantor Pusat Karker Auto Detailing

Sentuhan tenaga profesional Karker Auto Detailing

Kap mesin mobil customer dibikin bisa buat ngaca sama tenaga profesional Karker Auto Detailing :)

Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray (TSTS)

Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray 

(TSTS)


1. Pengertian

Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah model TSTS. Two Stay Two Stray atau “Dua tinggal dua tamu” yang dikembangkan oleh Spencer Kagan 1992. Struktur TSTS yaitu salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain. Hal ini dilakukan karena banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan individu. Siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa yang lain. Padahal dalam kenyataan hidup di luar sekolah, kehidupan dan kerja manusia saling bergantung satu sama lainnya.


2. Ciri-ciri model pembelajaran Two Stay Two Stray

Ciri-ciri model pembelajaran TSTS, yaitu:

a. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya.

b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.

c. Bila mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda.

d. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok dari pada individu


3. Tujuan

Dalam model pembelajaran ini siswa dihadapkan pada kegiatan mendengarkan apa yang diutarakan oleh temannya ketika sedang bertamu, yang secara tidak langsung siswa akan dibawa untuk menyimak apa yang diutarakan oleh anggota kelompok yang menjadi tuan rumah tersebut. Dalam proses ini, akan terjadi kegiatan menyimak materi pada siswa.


Dalam model pembelajaran kooperatif TSTS ini memiliki tujuan yang sama dengan pendekatan pembelajaran kooperatif yang telah di bahas sebelumnya. Siswa di ajak untuk bergotong royong dalam menemukan suatu konsep. Penggunaan model pembelajaran kooperatif TSTS akan mengarahkan siswa untuk aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh teman. Selain itu, alasan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray ini karena terdapat pembagian kerja kelompok yang jelas tiap anggota kelompok, siswa dapat bekerjasama dengan temannya, dapat mengatasi kondisi siswa yang ramai dan sulit diatur saat proses belajar mengajar.


4. Langkah-langkah model pembelajaran Two Stay Two Stray

Adapun langkah-langkah model pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu (dalam Lie, 2002:60-61) adalah sebagai berikut.

a. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa.

b. Setelah selesai, dua siswa dari masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke kelompok yang lain.

c. Dua siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.

d. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.

e. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka


5. Tahapan-tahapan dalam model pembelajaran TSTS

Pembelajaran kooperatif model TSTS terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut.

a. Persiapan

Pada tahap persiapan ini, hal yang dilakukan guru adalah membuat silabus dan sistem penilaian, desain pembelajaran, menyiapkan tugas siswa dan membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing anggota 4 siswa dan setiap anggota kelompok harus heterogen berdasarkan prestasi akademik siswa dan suku.

b. Presentasi Guru

Pada tahap ini guru menyampaikan indikator pembelajaran, mengenal dan menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.

c. Kegiatan Kelompok

Pada kegiatan ini pembelajaran menggunakan lembar kegiatan yang berisi tugas-tugas yang harus dipelajari oleh tiap-tiap siswa dalam satu kelompok. Setelah menerima lembar kegiatan yang berisi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan konsep materi dan klasifikasinya, siswa mempela-jarinya dalam kelompok kecil (4 siswa) yaitu mendiskusikan masalah tersebut bersama-sama anggota kelompoknya. Masing-masing kelompok menyelesai-kan atau memecahkan masalah yang diberikan dengan cara mereka sendiri. Kemudian 2 dari 4 anggota dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok yang lain, sementara 2 anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu. Setelah memperoleh informasi dari 2 anggota yang tinggal, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok masing-masing dan melaporkan temuannya serta mancocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

d. Formalisasi

Setelah belajar dalam kelompok dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk dikomunikasikan atau didiskusikan dengan kelompok lainnya. Kemudian guru membahas dan mengarahkan siswa ke bentuk formal.

e. Evaluasi Kelompok dan Penghargaan

Pada tahap evaluasi ini untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diperoleh dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif model TSTS. Masing-masing siswa diberi kuis yang berisi pertanyaan-pertanyaan dari hasil pembelajaran dengan model TSTS, yang selanjutnya dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan skor rata-rata tertinggi.


SIMULASI TSTS

Calon Pendidik Akademi Komunitas yang sedang menjalani pendidikan Workshop SSP (Subject Specific Pedagogic) di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung mencoba melakukan simulasi Cooperative Learning Tipe TSTS ini. 

Pada simulasi TSTS terdapat 3 kelompok yang masing2 kelompok telah dibagi materi tentang Akuntansi Pemerintahan. Setiap kelompok harus menguasai materi yan telah ditentukan selama 25 menit. Setelah itu perwakilan masing-masing kelompok akan bertamu ke kelompok lain untuk bertukar informasi mengenai materi yang telah dipelajari sebelumnya. Setelah masing-masing kelompok saling bertukar informasi selama 25 menit, setiap anggota kembali ke kelompoknya dan membagi informasi yang telah didapat.

Selajutnya diadakan quiz untuk mengetahui sejauhmana masing-masing kelompok memahami informasi mengenai materi yang telah dibagi. Tiap-tiap kelompok menyiapkan 3 pertanyaan untuk di jawab oleh kelompok lainnya. Kelompok yang berhasil menjawab pertanyaan akan diberi bintang untuk tiap jawaban yang benar. Kelompok yang mendapat bintang paling banyak yang mnejadi pemenangnya.

Foto dulu sebelum mulai
My Team

Bertamu ke kelompok sebelah



First Star hahaha

Foto Bersama sesudah simulasi TSTS

Selfie haha