Kamis, 12 Desember 2013

KAS DAN BANK : REKONSILIASI BANK

KAS DAN BANK
REKONSILIASI BANK
Rekonsiliasi bank adalah proses mencocokkan saldo kas menurut catatan perusahaan dengan catatan bank.
Beberapa penyebab perbedaan antara saldo menurut pembukuan perusahaan dengan laporan bank adalah sebagai berikut:
1.      Bank belum mencatat transaksi tertentu:
a.       Setoran dalam perjalanan. Perusahaan telah mencatat setoran ke bank, tetapi bank belum mencatatnya.
b.      Cek dalam perjalanan (cek masih beredar). Cek yang ditarik dan telah dibukukan oleh perusahaan, tetapi bank belum mencatatnya
2.      Perusahaan belum mencatat transaksi tertentu:
a.       Penerimaan kas melalui bank. Bank kadang-kadang melakukan penerimaan kas untuk dibukukan ke dalam rekening giro perusahaan. Hal semacam ini sering terjadi dan bahkan dianjurkan oleh perusahaan kepada para konsumennya. Dengan cara penyetoran langsung ke bank, kan dapat dikurangi kemungkinan terjadinya penyalahgunaan kas oleh karyawan perusahaan. Cara ini juga akan mempercepat penerimaan kas, dibandingkan dengan  penerimaan dilakukan aoleh perusahaan. Sebagai contoh, suatu piutang wesel dapat ditagih oleh bank, dan hasil penagihan tersebut langsung dibukukan (ditambahkan) ke dalam rekening giro perusahaan. Transaksi semacam ini kadang-kadang belum diketahui perusahaan, sehingga perusahaan belum mencatatatnya.
b.      Biaya administrasi bank. Bank biasanya membebankan sejumlah biaya untuk me-nangani transaksi-transaksi yang dilakukan pemegang giro. Jumlah biaya yang di-bebankan tergantung kepada banyaknya transaksi yang baru ditangani oleh bank. Pada umumnya biaya administrasi bank baru diketahui jumlahnya oleh perusahaan setelah laporan bank diterima.
c.       Pendapatan bunga atau jasa giro. Bank memberikan bunga atau saldo giro yang dihitung atas dasar presentase tertentu dari saldo giro rata-rata perbulan. Tingkat bunga atau jasa giro tidak begitu tinggi bila dibandingkan dengan deposito. Jumlah bunga yang menjadi pendapatan perusahaan biasanya baru diketahui setelah perusahaan menerima laporan bank.
d.      Cek kosong dari konsumen atau debitur. Perusahaan sering menerima pemba-yaran dari para konsumen atau debitur dalam bentuk cek yang diperlakukan sama dengan uang tunai. Cek tersebut bersama-sama dengan uang tunai disetorkan tiap hari ke bank. Apabila cek yang diterima menggunakan bank yang sama dengan bank perusahaan maka cek langsung bisa diuangakn dan langsung dibukukan ke rekening giro perusahaan. Akan tetapi jika cek menggunakan bank yang berbeda, maka bank perusahaan harus menguangkan cek tersebut (atau melalui clearing) ke bank yang baersangkutan, dan hasilnya dibukukan ke dalam rekening giro perusa-haan. Cek kosong adalah cek yang tidak cukup dananya (jumlah rupiah dalam cek lebih besar dari saldo giro si pemegang giro di bank pada saat ia menarik cek ter-sebut). Apabila perusahaan menerima cek yang tidak cukup dananya (cek kosong), biasanya hal itu baru diketahui pada saat perusahaan menerima laporan bank.
e.       Cek dikembalikan kepada penyetor karena alasan lain (bukan cek kosong). Bank kadang-kadang mengembalikan cek kepada penyetor karena alasan-alasan berikut: (1) rekening penarik cek telah ditutup, (2) cek telah kedaluwarsa (cek ter-tentu kadang-kadang hanya dapat diuangkan dalam jangka waktu yang telah diten-tukan, apabila selama jangka waktu tersebut tidak diuangkan, maka cek tidak ber-laku lagi), (3) tandatangan tercantum pada cek tidak sah, (4) terdapat kesalahan dalam penulisan cek. Akuntansi untuk cek yang dikembalikan kepada penyetor karena alasan-alasan diatas, sama dengan akuntansi untuk pengembalian cek kosong
3.      Bank atau perusahaan (atau kedua-duanya) telah melakukan kesalahan pencatatan. Sebagai contoh, bank mungkin mengurangi saldo rekening saldo rekenig seorang pemegang giro untuk cek yang ditarik oleh pemegang giro yang lain. Sementara itu, pemegang giro mungkin salah mencatat jumlah rupiah cek yang telah ditariknya. Apabila salah satu pihak atau kedua-duanya melakukan kesalahan pencatatan, maka dapat dipastikan bahwa saldo menurut catatan perusahaan tidak akan sama dengan saldo yang tercantum dalam laporan bank. Apabila hal ini terjadi, maka penyebab kesalahan harus ditemukan dan dikoreksi, dan perbaikan kesalahan ini merupakan bagian dari rekonsiliasi bank.
Tahap-Tahap Penyusunan Rekonsiliasi Bank
Tahap-Tahap penyusunan rekonsiliasi bank adalah sebagai berikut:
1.      Mulailah dengan saldo yang tercantum dalam laporan bank dan saldo yang tercantum dalam rekening Kas perusahaan (disebut juga “saldo per buku”). Kedua angka tersebut mungkin tidak sama karena adanya perbedaan saat pembukuan dan karena sebab-sebab yang telah diterangkan di atas.
2.      Tambahkan atau kurangkan saldo per bank, hal-hal yang tercantum dalam pembukuan perusahaan tetapi tidak tercantum dalam laporan bank.
a.       Tambahkan setoran dalam perjalanan pada saldo per bank. Setoran dalam perjalanan dapat diketahui dengan cara membandingkan antara setoran-setoran yang tercantum dalam laporan bank dengan daftar penerimaan kas yang terdapat dalam pembukuan perusahaan. Setoran dalam perjalanan adalah setoran yang tercantum dalam pembukuan perusahaan, tetapi tidak tercantum sebagai setoran dalam laporan bank pada bulan yang bersangkutan. Apabila pada bulan yang lalu terdapat setoran dalam perjalanan, maka setoran tersebut akan nampak dalam laporan bank bulan ini. Jika tidak, berarti setoran tersebut telah hilang.
b.      Kurangkan cek dalam perjalanan dari saldo ke bank. Cek dalam perjalanan dapat diketahui dengan cara membandingkan antara cek-cek yang diuangkan di bank seperti yang tercantum dalam laporan bank dengan cek-cek yang dikeluarkan perusahaan seperti tercantum dalam jurnal kas. Cek dalam perjalanan adalah cek yang telah dikeluarkan perusahaan tetapi tidak nampak dalam laporan bank. Pembandingan ini juga merupakan pengujian bahwa semua cek yang telah dibayar oleh bank adalah merupakan cek perusahaan yang sah dan telah dicatat dengan benar, baik oleh bank maupun oleh perusahaan. Cek dalam perjalanan sangat umum terjadi, sehingga merupakan hal yang paling sering tercantum dalam suatu laporan bank.
3.      Tambahkan atau kurangkan pada saldo per buku, hal-hal yang tercantum dalam laporan bank tetapi tidak tercatat dalam pembukuan perusahaan.
a.       Tambahkan pada saldo per buku (a) penerimaan-penerimaan kas langsung melalui bank dan (b) pendapatan bunga atas saldo giro di bank. Kedua hal tersebut akan dapat diketahui dengan cara membandingkan antara setoran-setoran yang tercantum dalam laporan bank dengan penerimaan kas yang terdapat dalam pembukuan perusahaan. Kadang-kadang perusahaan belum mencatat kedua hal tersebut, sedangkan bank sudah mencatatnya.
b.      Kurangkan saldo per buku (a) biaya administrasi bank, (b) biaya pencetakan cek, (c) pengurangan yang telah dilakukan oleh bank lainnya (misalnya pengurangan karena adanya pengembalian cek kosong atau cek yang telah lewat waktu). Hal-hal tersebut akan dapat diketahui dengan cara membandingkan pengurangan-pengurangan yang terdapat dalam laporan bank dengan catatan perusahaan dalam jurnal kas. Kadang-kadang hal-hal diatas belum dicatat perusahaan, sedangkan bank sudah mencatatnya.
4.      Hitunglah saldo per bank yang telah disesuaikan dan saldo per buku yang telah dise-suaikan. Kedua saldo tersebut harus sama.
5.      Buatlah jurnal untuk setiap hal yang terdapat pada 3 butir diatas, yaitu hal-hal yang tercantum pada sisi per buku (perusahaan) dalam rekonsiliasi bank.
6.      Perbaiki semua kesalahan yang terdapat dalam pembukuan perusahaan, dan sampai-kan pemberitahuan kepada bank jika bank telah melakukan kesalahan.

Contoh Penyusunan Rekonsiliasi Bank
Misalkan PT Ferdi memiliki rekening giro di Bank CPAK. Pada akhir bulan Januari PT Ferdi menerima laporan dari Bank CPAK yang berisi informasi mengenai saldo awal bulan, pertambahan dan pengurangan yang telah dilakukan bank selama bulan Januari atas rekening giro PT Ferdi, dan saldo per 31 Januari. Menurut laporan bank tersebut, saldo giro PT Ferdi per 31 Januari adalah Rp 5.388.480,00. Menurut pembukuan PT Ferdi, saldo rekening giro di Bank CPAK adalah Rp 3.294.210,00. Setalah dilakukan pembandingan sesuai prosedur yang telah diuraikan di atas, ditemukan hal-hal sebagai berikut:
1.      Setoran tanggal 30 Januari sebesar Rp 1.591.630,00 tidak tercantum dalam laporan bank.
2.      Bank telah melakukan kesalahan pembukuan, yaitu cek yang ditarik oleh PT Shakila sebesar Rp. 100.00,00 (Nomor cek 656) telah dikurangkan pada rekening giro PT Ferdi.
3.      Lima lembar cek yang ditarik pada akhir bulan Januari tekah dicatat dalam jurnal penge-luaran kas oleh PT Ferdi, belum dibayar oleh bank:
No. Cek
Tanggal
Jumlah
337
27 Januari
Rp 286.000,00
338
28 Januari
Rp 319.470,00
339
29 Januari
Rp 83.000,00
340
30 Januari
Rp 203.140,00
341
31 Januari
Rp 458.530,00

PT FERDI
Laporan Rekonsiliasi Bank
31 Januari 20XX
Per BANK
(dalam Rp)
Per BUKU
(dalam Rp)
Slado Kas 31 Jan
5.388.480
Saldo Kas 31 Jan
3.294.210
Tambah:

Tambah:

1. Setoran dlm perjlnan 30 Jan
1.591.630
4. Penerimaan wesel via bank,

2. Koreksi kesalahan bank – Cek

    masuk pend bunga Rp214.000
2.114.000
    PT Antara telah didebit ke akun

5. Pendapatan bunga bank
28.010
    perusahaan
100.000
6. Kesalahan pembukuan – cek


7.080.110
    nomor  333 dibukukan terlalu

Kurangi:

    tinggi
360.000
3. Cek dalam peredaran:


5.796.220
    No. 337    Rp286.000

Kurangi:

    No. 338        319.470

7. Biaya adm. bank Rp14.250

    No. 339          83.000

8. Cek kosong               52.000

    No. 340        203.140


(66.250)
    No. 341        458.530




(1.350.140)


Saldo Kas per Bank setlh disesuaikan
5.729.970
Saldo Kas per Buku setlh disesuaikan
5.729.970
4.      Bank telah menerima pelunasan selembar wesel ditagih milih PT Ferdi sebesar        Rp 2.114.000,00 (termasuk didalamnya pendapatan bunga sebesar Rp 214.000,00). Penerimaan pelunasan wesel ini belum dicatat dalam jurnal penerimaan kas oleh PT Ferdi.
5.      Laporan bank menunjukkan bahwa bank telah memberi bunga pada PT Ferdi sebesar Rp 28.010,00.
6.      Cek nomor 333 sebesar Rp 150.000,00 yang dibayarkan kepada PT Bimo telah dica-tat dalam jurnal pengeluaran kas oleh PT Ferdi dengan jumlah Rp 510.000,00, sehingga saldo per buku menjadi terlalu rendah Rp 360.00,00.
7.      Biaya administrasi bank bulan Januari adalah Rp.14.250,00
8.      Laporan bank menunjukkan adanya pengembalian cek yang tidak cukup dananya (cek kosong) sebesar Rp 52.000,00. Cek tersebut berasal dari PT Rojes.
Mengapa perusahaan tidak merekonsiliasi hal-hal yang tampak pada sisi bank pada rekonsiliasi bank diatas? Jawabannya adalah karena hal-hal tersebut telah dibukukan dalam pembukuan perusahaan.

Rekonsiliasi Bank
Berdasarkan rekonsiliasi bank di atas, PT Ferdi perlu membuat jurnal penyesuaian ber-ikut (jurnal-jurnal diberi tanggal 31 Januari untuk mengoreksi saldo rekening Kas pada tanggal tersebut):
Jan. 31 Kas…………………………………. Rp 2.114.000,00
                  Piutang Wesel………….                                            Rp 1.900.000,00
                  Pendapatan Bunga…..                                                               Rp 214.000,00
            (Penerimaan wesel melalui bank)
Jan. 31 Kas…………………………………… Rp 28.010,00
                  Pendapatan Bunga …..                                               Rp 28.010,00
             (Pendapatan bunga atas saldo giro)
Jan. 31 Kas……………………………………. Rp 360.000,00
                  Utang Dagang…………..                                           Rp 360.000,00
             (Koreksi kesalahan cek no: 333)
Jan. 31 Macam-macam Biaya………… Rp 14.250,00
                  Kas……………………………...                               Rp 14.250,00
           (Biaya administrasi bank)
Jan. 31 Piutang Dagang………………….. Rp 52.000,00
                  Kas……………………………….                             Rp 52.000,00
            (Cek kosong yang dikembalikan oleh bank)
Dalam hal pengembalian cek yang tidak cukup dananya (cek kosong), perusahaan harus membuat jurnal penyesuaian dengan mendebet rekening Piutang Dagang dan mengkredit rekening Kas. Hal ini dilakukan perusahaan dengan alasana sebagau berikut: Pada waktu perusahaan menerima cek dari PT Rojes, perusahaan mencatat penerimaan cek tersebut dengan mendebet rekening Kas dan mengkredit Piutang Dagang.
Setelah perusahaan mendapat pemberitahuan (yang diterima bersama-sama dengan laporan bank) bahwa cek tersebut ternyata kosong, maka penerimaan kas menjadi batal. Oleh karena itu, PT Ferdi perlu mengkoreksi jurnal yang telah dibuatnya dengan mengkredit kembali rekening Piutang Dagang. Apabila jurnal penyesuaian diatas dibukukan ke dalam rekening-rekening yang bersangkutan di buku besar, maka pembukuan PT Ferdi akan memberikan gambaran yang seharusnya.

7 komentar:

  1. mba , aku sudah coba praktek lap.rekonsiliasi , yang pertama sukses saldo disesuaikannya balance, tapi yang kedua kali kok gak balance yaaa apa aku salah hitung apa gimana ?? tapi aku udah hitung berkali kali sudah bener kok ,, aku harus gimanaa :'(

    BalasHapus
  2. Ada software buku bank namanya AMIB dan bisa di download www.amibsoft.com dan dg amib buku bank bisa dibuat dg memanfaatkan file csv

    BalasHapus
  3. Ada software buku bank namanya AMIB dan bisa di download www.amibsoft.com dan dg amib buku bank bisa dibuat dg memanfaatkan file csv

    BalasHapus
  4. Kak mau nanya
    Soal bukti memorial
    Diterima rekening Koran Dari bank bahwa telah mendebet kita Bea administrasi sebesar 75k dan telah mengkredit kita pendapatan bunga 480k
    Ajp nya gimana?

    BalasHapus
  5. Kak mau nanya
    Soal bukti memorial
    Diterima rekening Koran Dari bank bahwa telah mendebet kita Bea administrasi sebesar 75k dan telah mengkredit kita pendapatan bunga 480k
    Ajp nya gimana?

    BalasHapus
  6. Bagaimana jurnal untuk pihak bank

    BalasHapus
  7. Kak mau tanya, saya dapat soal .. di soal tertera rekonsiliasi bank bulan sebelumnya (Mei), lalu pada perusahaan tertera setoran dan cek yang beredar, dan tertera rekening koran yang berisi setoran dan cek juga.
    Lalu bagaimana saya menghitung saldo awal untuk rekonsiliasi bulan Juni kak?

    BalasHapus